IIGF
Risiko Investasi Pembangunan Jalan Tol dengan Perkiraan Lalu Lintas Rendah
Chapter 10

Risiko Investasi Pembangunan Jalan Tol dengan Perkiraan Lalu Lintas Rendah

Pembangunan jalan tol merupakan upaya strategis pemerintah untuk meningkatkan konektivitas, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui skema user pay principle. Meski menawarkan potensi investasi yang besar, proyek jalan tol juga dihadapkan pada berbagai risiko, khususnya pada ruas-ruas dengan proyeksi lalu lintas rendah. Artikel ini menguraikan risiko-risiko utama dalam pembangunan jalan tol, mulai dari tahap perencanaan, konstruksi, hingga operasional, termasuk risiko pembebasan lahan, pendanaan, konstruksi, dan volume lalu lintas. Artikel ini juga menekankan pentingnya penerapan manajemen risiko yang sistematis dan respons yang tepat, baik melalui mitigasi, transfer, penghindaran, maupun penerimaan risiko. Untuk mengatasi risiko-risiko tersebut, pemerintah perlu memberikan dukungan berupa pembebasan lahan, subsidi modal, jaminan pendapatan minimum, serta insentif fiskal seperti pembebasan pajak. Selain itu, kajian-kajian lebih lanjut mengenai alternatif kebijakan (seperti shadow toll dan clawback principle yang telah diterapkan di negara lain) perlu terus dilakukan. Skema Public-Private Partnership (PPP) yang diimbangi dengan kebijakan dukungan pemerintah diharapkan mampu mempercepat pembangunan jalan tol yang menarik bagi investor, terutama pada ruas-ruas dengan kelayakan finansial terbatas.

First Published: 31 Agustus 2025
Author:
Rudy Hermawan Karsaman
Mirayanti Said
Pages:
192 s.d 201
Maximize
1 Article Viewed
Download
Risiko Investasi Pembangunan Jalan Tol dengan Perkiraan Lalu Lintas Rendah
PDF File. 534 KB 0 Download
Register To Download

Other Chapters

  • Chapter 1 : Alokasi Risiko dalam Proyek KPS: Studi Kasus Proyek Terminal Bus Antarkota di Giwangan Yogyakarta
  • Chapter 2 : Optimalisasi Kapasitas Lembaga Terkait dalam Rangka Mitigasi Risiko Proyek KPS Air Minum dengan Tinjauan Risiko Ketersediaan Air Baku: Studi Kasus Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pemerintah Kabupaten Tangerang
  • Chapter 3 : Pengadaan Tanah bagi Pengembangan Infrastruktur di Indonesia: Studi Kasus Jalan Tol Kanci-Pejagan
  • Chapter 4 : Penugasan BUMN sebagai PJPK untuk Proyek KPS: Studi Kasus Pembangunan Terminal Peti Kemas Kalibaru oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
  • Chapter 5 : Mitigasi Risiko Pendanaan Swasta untuk Pembangunan Infrastruktur: Studi Kasus: PT Jakarta Monorail
  • Chapter 6 : Mitigasi Risiko Utang untuk Pembangunan Infrastruktur: Studi Kasus Pembangunan MRT Jakarta
  • Chapter 7 : Peluang Investasi di Sektor Ketenagalistrikan berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan: Studi Kasus PLTU Batang di Jawa Tengah
  • Chapter 8 : Reposisi BUMD Pengelola Sanitasi menuju Kota Berketahanan: Studi Kasus DKI Jakarta
  • Chapter 9 : Best Practice Penerapan Track Access Charge (TAC) untuk Indonesia
  • Chapter 11 : Rekonstruksi Pungutan Negara atas Infrastruktur Telekomunikasi
  • Chapter 12 : Aspek Pembiayaan pada Pembangunan Bandar Udara