IIGF
Penugasan BUMN sebagai PJPK untuk Proyek KPS: Studi Kasus Pembangunan Terminal Peti Kemas Kalibaru oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Chapter 4

Penugasan BUMN sebagai PJPK untuk Proyek KPS: Studi Kasus Pembangunan Terminal Peti Kemas Kalibaru oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia menghadapi tantangan kapasitas institusional Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK), khususnya pada proyek-proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS). Salah satu pendekatan strategis yang diambil adalah penugasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai PJPK. Studi kasus pembangunan Terminal Kalibaru oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) mengilustrasikan bagaimana penugasan ini mampu mendorong efisiensi dan inovasi, khususnya dalam pembiayaan infrastruktur dan manajemen teknologi. Namun, penugasan tersebut juga menimbulkan implikasi kebijakan, mulai dari tata kelola tarif, risiko regulasi, hingga tantangan akuntabilitas antarlembaga BUMN. Terdapat pula kekhawatiran akan potensi dominasi pasar oleh BUMN yang dapat menghambat iklim persaingan usaha. Artikel ini merekomendasikan penerapan strategi “jalur ganda” untuk mendesain proyek KPS secara paket, guna membedakan antara pasar BUMN dan pasar kompetisi penuh. Strategi ini diharapkan dapat menyeimbangkan antara kebutuhan kecepatan pembangunan infrastruktur (deliverability) dan prinsip keterbukaan pasar (contestability), serta menjadi kerangka kebijakan untuk memperjelas peran BUMN sebagai PJPK. Dengan demikian, BUMN dapat berkontribusi optimal sebagai katalis pembangunan tanpa mengorbankan prinsip tata kelola yang sehat dan keberlanjutan investasi.

First Published: 31 Agustus 2025
Author:
Danang Parikesit
Kawik Sugiana
Pages:
74 s.d 94
Maximize
2 Article Viewed
Download
Penugasan BUMN sebagai PJPK untuk Proyek KPS: Studi Kasus Pembangunan Terminal Peti Kemas Kalibaru oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
PDF File. 845 KB 0 Download
Register To Download

Other Chapters

  • Chapter 1 : Alokasi Risiko dalam Proyek KPS: Studi Kasus Proyek Terminal Bus Antarkota di Giwangan Yogyakarta
  • Chapter 2 : Optimalisasi Kapasitas Lembaga Terkait dalam Rangka Mitigasi Risiko Proyek KPS Air Minum dengan Tinjauan Risiko Ketersediaan Air Baku: Studi Kasus Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pemerintah Kabupaten Tangerang
  • Chapter 3 : Pengadaan Tanah bagi Pengembangan Infrastruktur di Indonesia: Studi Kasus Jalan Tol Kanci-Pejagan
  • Chapter 5 : Mitigasi Risiko Pendanaan Swasta untuk Pembangunan Infrastruktur: Studi Kasus: PT Jakarta Monorail
  • Chapter 6 : Mitigasi Risiko Utang untuk Pembangunan Infrastruktur: Studi Kasus Pembangunan MRT Jakarta
  • Chapter 7 : Peluang Investasi di Sektor Ketenagalistrikan berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan: Studi Kasus PLTU Batang di Jawa Tengah
  • Chapter 8 : Reposisi BUMD Pengelola Sanitasi menuju Kota Berketahanan: Studi Kasus DKI Jakarta
  • Chapter 9 : Best Practice Penerapan Track Access Charge (TAC) untuk Indonesia
  • Chapter 10 : Risiko Investasi Pembangunan Jalan Tol dengan Perkiraan Lalu Lintas Rendah
  • Chapter 11 : Rekonstruksi Pungutan Negara atas Infrastruktur Telekomunikasi
  • Chapter 12 : Aspek Pembiayaan pada Pembangunan Bandar Udara