Menghadapi era digital yang penuh tantangan dan peluang, Indonesia dituntut untuk mengembangkan strategi pembiayaan infrastruktur yang lebih inovatif dan adaptif. Artikel ini membahas konsep Infrastruktur 5.0, yaitu integrasi pembangunan fisik dengan teknologi digital seperti Internet of Things (IoT), big data, dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) guna mendorong efisiensi dan keberlanjutan pembangunan nasional. Penulis mengidentifikasi berbagai tantangan pembiayaan infrastruktur di Indonesia serta merangkum sejumlah inovasi pembiayaan global, seperti green bonds, insurance-linked financing, dan crowdfunding, disertai dengan studi kasus dari sejumlah negara di Eropa, Asia, dan Afrika. Penulis juga mengulas beberapa tantangan dan risiko pembiayaan kreatif seperti ketidakpastian ekonomi, risiko politik dan regulasi, risiko kredit dan keuangan, serta risiko proyek dan teknis. Artikel ini menawarkan strategi konkret yang dapat ditempuh oleh pemerintah Indonesia, termasuk optimalisasi sumber daya lokal seperti BUMN dan dana pensiun, penguatan kolaborasi lintas sektor, serta pengembangan infrastruktur digital sebagai tulang punggung pembiayaan inovatif. Dengan pendekatan berbasis kolaborasi dan teknologi, serta dukungan kebijakan yang inklusif, Indonesia dapat mempercepat pembangunan infrastruktur yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan daya saing nasional di tingkat global.
Ditulis oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)