Edisi kedua buku ini hadir sebagai landasan penting bagi akademisi, pembuat kebijakan, dan praktisi yang ingin memahami bagaimana keuangan negara dikelola untuk mendukung penyediaan infrastruktur publik yang efektif dan berkelanjutan. Buku ini membahas hubungan antara perencanaan pembangunan dan penganggaran, mekanisme sinkronisasi RPJPN–RPJMN–RKP, hingga bagaimana Proyek Strategis Nasional dipilih dan dipercepat.
Selain itu, buku ini mengulas berbagai instrumen pembiayaan infrastruktur—mulai dari APBN, pinjaman luar negeri, SBSN proyek, penugasan BUMN, hingga KPBU—beserta contoh praktiknya di Indonesia. Model pembiayaan kreatif (creative financing) seperti blended finance juga dibahas sebagai solusi atas keterbatasan fiskal. Bab khusus mengenai pembiayaan perubahan iklim menegaskan pentingnya integrasi transisi energi dan ketahanan iklim dalam perencanaan nasional. Buku ini ditutup dengan pembahasan mendalam mengenai monitoring, evaluasi, serta mitigasi risiko fiskal agar pembangunan infrastruktur berjalan optimal dan berkelanjutan.
Selain itu, buku ini mengulas berbagai instrumen pembiayaan infrastruktur—mulai dari APBN, pinjaman luar negeri, SBSN proyek, penugasan BUMN, hingga KPBU—beserta contoh praktiknya di Indonesia. Model pembiayaan kreatif (creative financing) seperti blended finance juga dibahas sebagai solusi atas keterbatasan fiskal. Bab khusus mengenai pembiayaan perubahan iklim menegaskan pentingnya integrasi transisi energi dan ketahanan iklim dalam perencanaan nasional. Buku ini ditutup dengan pembahasan mendalam mengenai monitoring, evaluasi, serta mitigasi risiko fiskal agar pembangunan infrastruktur berjalan optimal dan berkelanjutan.



